Monday, December 24, 2007

Global Warming

Gak lama ini kita sering dengar tentang "Global Warming". Salah satu dampak dari global warming adalah naiknya permukaan laut. Kalau saya melihat berita di televisi tentang Jakarta banjir, penyebab dari banjir itu bukanlah sepenuhnya karena huja tapi air laut yang masuk ke dalam pinggiran pantai dan akhirnya masuk ke pemukiman penduduk.
Nah salah satu untuk mencegah air laut masuk dalam pemukiman adalah menanam tanaman mangrove atau di sini lebih dikenal dengan bakau. Berikut artikel tentang tanaman mangrove
Jarang sekali orang memperhatikan tumbuh - tumbuhan yang ada di sekitar pantai, yang jauh dari sekilas hanya merupakan semak belukar yang tidak terawat dan tidak berfungsi. Kawasan pantai yang ditumbuhi jenis - jenis tumbuhan tersebut dikenal sebagai hutan mangrove.Saat ini, hutan mangrove di dunia hanya tersisa sekitar 17 juta hektar. 22 % dari luas itu terdapat di indonesia. Namun juga mengalami kerusakan, bahkan sebagian besar telah berubah status peruntuknya.Mangrove merupakan ekosistem dengan fungsi unik di dalam lingkungan hidup. Oleh adanya pengaruh darat dan laut, di kawasan mangrove terjadi interaksi komples antara sifat fisika dan biologi. Karena sifat fisiknya , mangrove mampu berperab sebagai penahan ombak serta penahan intrusi dan abrasi air laut.Pada mulanya, hutan mangrove hanya dikenal terbatas oleh kalangan ahli lingkungan, terutama lingkungan laut. Mula -mula kawasan hutan di kenal dengan istilah Vloedbosh, kemudian dikenal dengan payau, yaitu bakau, maka kawasan hutan mangrove juga di kenal dengan hutan bakau. Kata mangrove merupakan kombinasi antara kata mangue (bahasa portugis) yang berarti tumbuhan dan grove (bahasa inggris) yang berarti hutan belukar atau htan kecil.Hutan mangrove disebut juga coastal woodland atau tidak surut atau hutan bakau atau rawa garam atau interdal zone. Mangrove merupakan suatu tempat yang bergerak akibat adanya pembentukan tanah lumpur dan daratan secara terus - menerus oleh tumbuhan sehingga lama - kelamaan menjadi semidaratan. Konstermas(1982) menyebut mangrove sebagai vegetasi berjalan yang cenderung mendorong terbentuknya tanah timbul melalui suksesi alami atau buatan dengan terbentuknya vegetasi baru pada tanah timbul tersebut.
Di sadur dari sebuah buku (maaf lupa judul dan pengarangnya)
Itu sedikit informasi tentang hutan mangrove. Masih banyak cara untuk memerangi pemanasan global. Pertama mulailah dari diri sendiri, setelah itu baru lingkungan Anda. "Safe Our Earth"

No comments: